Senin, 25 Februari 2013

Cinta Monyet

      Ini bukan cerita cinta tentang monyet atau cerita cinta aku sama monyet. Ini cerita cinta aku jaman SD yang orang sering bilang "cinta monyet".
      Rasanya lucu banget inget jaman-jaman SD dulu, aku menghabiskan masa sekolah dasar di SDN 3 Kuripan Lor Pekalongan. Di kelas 4 aku mulai naksir cowok, dia itu adik kelas beda satu angkatan. Entah kenapa waktu itu bisa naksir berat sama dia, padahal temen sekelas yang selalu rangking 1 dari kelas 1 bilang udah naksir aku, tapi aku selalu menghindari dia, rasanya marah banget kalau temen-temen sekelas ngeledekin aku sama dia. Aku malah lebih suka adik kelas aku itu, padahal dia agak sedikit "bad boy", suka telat dateng ke sekolah, sering nggak masuk malah, terus cuek banget sama cewek, itu yang bikin aku penasaran dan ngejar-ngejar dia. Baru sekali aku agresif sama cowok itu cuma sama dia, dan itu cowok pertama yang aku suka. Sebenarnya sih nggak agresif banget, aku bilang suka sama dia juga lewat tetanggaku yang temen sekelas dia dan lewat sepupuku yang teman main dia. Sebelum tetangga dan sepupuku bilang kalau aku suka sama dia, dia bener-bener cuek sama aku, tapi setelah dia tau dia jadi sering perhatiin aku kalau di sekolah dan dia bilang sama tetangga dan sepupuku kalau dia juga suka sama aku. Lucunya kalau kita nggak sengaja ketemu di sekolah kita cuma senyum dan aku langsung kabur karena malu, begitu terus sampai aku kelas 6.
      Pas hari valentine, aku beli cokelat buat dia, cokelat putih tapi aku lupa merknya, karena waktu itu aku pikir cokelat putih lebih keren daripada cokelat biasa (haha konyol). Aku buat surat, tapi lupa isinya, sepertinya cuma ucapan selamat valentine. Setelah cokelat dibungkus, aku titipkan ke tetanggaku yang temen sekelasnya. Berhari-hari tenyata nggak ada balesan dari dia, aku jadi sedih dan bertanya-tanya soal perasaan dia ke aku. Semenjak itu aku sudah tidak pernah bertanya lagi tentang dia ke tetangga atau sepupuku.
      Aku lulus dan melanjutkan ke smp, aku sudah lupa dengan adik kelasku itu, tapi ternyata dia masih sering titip salam dan menanyakan aku ke tetanggaku yang teman sekelasnya. Sebenarnya aku senang mendengarnya, cuma karena gengsi aku cuma senyum setiap tetanggaku cerita tentang dia. Sampai aku pindah ke Bogor, dia masih kadang bertanya tentangku lewat sepupuku, tapi karena gengsi dan dia terlalu malu-malu hubungan kita jadi sebatas saling suka lewat salam sepupuku.
      Aku masih sangat ingat senyum dia setelah sekian tahun nggak bertemu, semoga suatu saat kita bisa bertemu dan bercerita panjang tentang perasaan kita dulu, bukan untuk serius hanya untuk tertawa mengingat masa lalu bersama.

Jumat, 22 Februari 2013

macaroon / macaron si kecil manis warna-warni


      Di dalam literatur Inggris disebut macaroon, sedangkan dalam kaidah bahasa Prancis disebut macaron. Keduanya sah saja Anda sebutkan saat hendak membeli kue ini di patisserie kesayangan Anda. Camilan ‘genit’ yang mulai naik daun ini memang mencuri perhatian banyak penggemar. 

      Banyak yang mempertanyakan dari mana sebetulnya macaron atau macaroon ini. Menurut Larousse Gastronomique, kamus kuliner asal Prancis, resep orisinal macaroon datang dari Venesia, Italia. Kata macaroon berasal dari bahasa Italia, maccarone, yang artinya bentuk bubuk halus. 
      Namun, kepopuleran macaroon justru berawal di Prancis. Macaroon versi tertua diyakini dibuat pada tahun 791 M di sebuah biara di Cormery. Alkisah, keahlian membuat macaroon ini diperkenalkan oleh  koki dari Catherine de Medici, bangsawan asal Italia yang menikah dengan Raja Prancis, Raja Henri II. Lama-kelamaan, macaroon menjadi camilan favorit orang di Prancis, seperti di Montmorillon, Nancy, Niort, Reims, Pau, Amiens, dan Melun. 

          Saat sedang terjadi  Revolusi Prancis, ‘Macaron Sisters’ sangat terkenal di Nancy, Prancis. Dibuat oleh 2 orang biarawati, Suster Margarite dan Suster Marie-Elisabeth yang mencari nafkah dengan cara membuat dan menjual macaroon. Sampai kini pun, jalan tempat mereka berjualan tetap dikenal dengan nama Macaron Sisters. 

Sumber: www.femina.co.id

Jumat, 15 Februari 2013

Untuk Kamu yang Tersakiti

      Sebanyak apapun kata maaf mungkin nggak akan pernah cukup buat mengobati rasa sakit hati kamu, tapi cuma itu yang bisa aku lakukan, aku nggak mungkin bisa merubah masa lalu. Seandainya aku bisa merubah masa lalu, aku memilih untuk tidak pacaran atau kenal sekalipun dengan kamu.
      Seburuk apapun perlakuan aku ke kamu dulu, kamu selalu sabar, nggak pernah marah ataupun membentak aku. Kamu pria yang baik, bahkan terlalu baik.
      Sekali lagi maaf untuk bentakan, marah, sikap acuk tak acuh dan cinta pura-pura yang aku berikan untuk kamu. Semoga kamu menemukan wanita lain yang benar-benar tulus sayang sama kamu.

Rabu, 13 Februari 2013

Happy Birthday To Me..


      Dari malem tanggal 11 sampai pagi tanggal 12nya, sebenernya aku agak bete, masa sahabat-sahabat aku nggak ada yang inget kalau aku ultah. Malah temen-temen yang nggak terlalu deket yang ngucapin duluan lewat telpon atau bbm.

      Siangnya, si vivi dateng ke rumah, dari kemarin dia emang udah bilang mau ke rumah sendiri, dia bilang mau curhat. Pas dateng sampai rumah cuma cipika-cipiki terus langsung masuk kamar dan nggak ngucapin selamat ulang tahun, aku bingung (dalam hati sedih juga) kok dia lupa. Setelah ngobrol sekitar 10 menit, tiba-tiba gege sama isal masuk kamar bawa kue tart. Disitu aku kaget, karena aku nggak tau sama sekali kalau gege mau dateng, apalagi PM bbm-nya dia tulis "hello jakarta", aku pikir dia lagi di Jakarta. Seneng banget, ternyata sabahat-sahabat aku bukan lupa tapi sengaja bikin kejutan.
     Ulang tahun aku ini jadi ajang kumpul juga, maklum setelah lulus kuliah kita jarang ketemu. Seperti biasa kita cerita tentang apa saja, dari curhat masalah pribadi sampai sedikit gossip hehe. Sorenya kita mampir ke mie ayam acil, dia baru buka cabang di daerah ciheuleut, setelah itu malemnya kita pulang ke rumah masing-masing.
     Ah..senangnya hari itu, walaupun doa-doaku belum terkabul di ulang tahunku, aku bersyukur bisa hidup sehat sampai umur 23 ini. Walaupun nggak ada orang spesial, aku bersyukur bisa bersama keluarga dan sahabat-sahabatku.
      Terima kasih Allah, di usia 23 ini aku ingin lebih baik dalam beribadah. Terima kasih untuk keluarga yang selalu ada dan mendukungku. Terima kasih untuk Gege dan Vivi, semoga kita tetap menjadi sahabat sampai tua nanti. Terima kasih teman-teman atas ucapan dan doanya, semua itu berarti untukku. Semoga kedepannya aku menjadi lebih baik lagi dalam segala hal, amin.